Artinya : “Dan
kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-orang kafir,
maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”.
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi?
Patutkah (pula) Kami menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan
orang-orang yang berbuat ma’siat? (QS Sad : 27 -28)
2 Isi kandungan
Allah SWT menjelaskan
bahwa dia menjadilakn langit, bumi dan makhluk apa saja yang berada
diantaranya tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi,
matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang
menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam kemalam serta bumi
temapt tinggal manusia, baik yang tampak dipermukaannya maupun yang
tersimpan didalamnya, sangat besar artinya bgi kehidupan manusia.
Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendaknya sebagai
rahmat yang tak ternilai harganya.
Allah memberikan
pertanyaan pada manusia. Apakha sama orang yang beriman dan beramal
saleh dengan orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan juga apakah
sama antara orang yang bertakwa dengan orang yang berbuat maksiat? Allah
SWT menjelaskan bahwa diantara kebijakan Allah ialah tidak akan
menganggap sama para hambanya yang melakukan kebaikan dengan orang-orang
yang terjerumus di lembah kenistaan. Allah SWT menjelaskan bahwatidak
patutlah bagi zat Nya dengan segala keagungan Nya, menganggap sama
antara hamba-hambanya yang beriman dan melakukan kebaikan dengan
orang-orang yang mengingkari keesaannya lagi memperturutkan hawa nafsu.
Mereka ini tidak mau
mengikuti keesaan Allah, kebenaran wahyu, terjadinya hari kebangkitan
dan hari pembalasan. Oleh karena itu, mereka jauh dari rahmat Allah
sebagai akibat dari melanggar larangan-larangannya. Mereka tidak
meyakini bahwa mereka akan dibangkitkan kembali dari dalam kuburnya dan
akan dihimpun dipadang mahsyar untuk mempertanggung jawabkan
perbuatannya sehingga mereka berani zalim terhadap lingkungannya.